Minggu, 13 Juni 2010

"Meningitis" Penyakit yang Merenggut Gisca, Putri Tercinta Dewi Yull


Setelah sakit parah selama tiga bulan, putri sulung pasangan aktris dan aktor, Dewi Yull-Ray Sahetapy, Gizka Putri Agustina, menghembuskan nafas terakhir. Gisca berpulang Jumat (11/6) pukul 03.30 WIB di RS Suyoto Bintaro.

Berita meninggalnya Gisca langsung menyebar di jejaring sosial. Facebook Dewi Yull banjir ucapan duka cita. Di twitter juga begitu. “IInnalillahi wainailaihi Rodjiun tlh berpulang Gisca Putri Agustina putri Ray Sahetapy-Dewi Yull jumat pkl O3.30 di RSPAD (maksudnya RS) Dr Suyoto,” tulis vokalis Gigi, Armand Maulana di twitter-nya.

Sehari sebelum menghambuskan nafas terakhir, Gisca (sebelumnya ditulis Giska) telah menjalani operasi untuk mengeluarkan cairan yang menumpuk di kepala dan menekan otaknya. “Penyakitnya ini meningitis, radang otak,” kata Noudy Sahetapy, adik Ray Sahetapy kepada wartawan, usai membesuk Giska, Kamis tengah malam. Usai operasi, Gisca yang sudah dikarunia seorang anak ini tak sempat sadarkan diri.

Meningitis merupakan penyakit yang sangat berisiko, karena letaknya dekat otak dan tulang belakang, sehingga dapat mengakibatkan kerusakan kendali gerak, pikiran, bahkan kematian. Tiga bulan sebelumnya, Gisca selalu merasakan pusing. Rencananya jenazah akan dimakamkan siang nanti usai shalat Jumat.

Meningitis merupakan penyakit yang sangat berisiko, karena letaknya dekat otak dan tulang belakang, sehingga dapat mengakibatkan kerusakan kendali gerak, pikiran, bahkan kematian.

Tiga bulan sebelumnya, Gisca selalu merasakan pusing.

Itulah secuil kisah tentang Gisca.. nah sekarang mari kita bahasa tentang Meningitis atau radang selaput otak.

Meningitis Menyerang Segala Usia



Menurut Prof dr Bob Santoso Wibowo, SpS (K), meningitis merupakan radang yang mengenai semua atau seluruh lapisan selaput otak sampai sumsum tulang belakang dan jaringan saraf yang ada di dalam tulang belakang. Penyakit ini bisa menyerang semua usia, dari bayi samapai manula.

Penyebab meningitis bermacam-macam, bisa karena jamur, protozoa, virus dan bakteri. Meningitis akibat jamur, protozoa dan virus dikenal sebagai serosa. Sedangkan yang disebabkan oleh bakteri dikenal dengan sebutan purulenta. Untuk membedakan radang selaput otak tergolong serosa atau purulenta tidaklah sulit. Hal ini bisa dilihat dari warna sumsum tulang. Pada serosa, sumsum tulang berwarna jernih, sedangkan pada purulenta sumsum berwarna keruh.

Kemabali ke masalah penyebab tadi, meningitis bisa juga terjadi karena adanya rambatan dari penyakit lain, misalnya infeksi pada teilinga bagian dalam, radang paru-paru bahkan TBC. (bersambung)

Selasa, 01 Juni 2010

Hamil Anggur atau Buah Anggur??


Sebelum membahas topik hamil anggur ini mari kita bayangkan segerombol buah anggur. Ambil satu persatu hingga habis, atau biarkan rontok dengan sendirinya. Apa yang terjadi ? Tidak ada. Tidak terjadi apapun selain habisnya buah anggur dan sisa tangkai serta dedaunan.

Hamil anggur atau yang dalam dunia kedokteran dikenal sebagai mola hidatidosa adalah suatu kehamilan yang berkembang tidak wajar. Di dalam rahim tidak ditemukan janin, melainkan jaringan berbentuk gelembung-gelembung seperti buah anggur yang berisi cairan.

Hamil anggur sering pula disebut mola komplit (complete mole). Sedangkan apabila disertai janin atau bagian dari janin disebut mola parsialis (partial mole). Bila ada mola disertai janin, kejadiannya ada dua kemungkinan. Pertama, kehamilan kembar, satu janin tumbuh normal dan hasil konsepsi atau pembuahan yang satu lagi menjadi mola hidatidosa. Kedua, hamil tunggal yang berupa mola parsialis.

Menurut dr. km. alit widnyana dalam tulisannya, pada permulaannya, gejala hamil anggur tidak seberapa berbeda dengan kehamilan biasa, yaitu adanya aktivitas atau tanda-tanda enek, muntah, pusing, dan lain-lain pada ibu. Hanya saja, dalam kasus hamil anggur ini derajat keluhannya sering lebih hebat.

Selanjutnya, perkembangan lebih pesat, rahim terlalu cepat membesar tidak sesuai dengan umur kehamilan. Perdarahan merupakan gejala utama mola, seperti penderita dengan abortus immineans (keguguran). Biasanya, gejala inilah yang menyebabkan penderita datang ke rumah sakit. Sifat perdarahan bisa intermitte, sedikit-sedikit atau sekaligus banyak sehingga menyebabkan syok atau kematian. Karena perdarahan ini, maka umumnya pasien mola masuk ke dalam keadaan anemia atau kurang darah.

Gejala ini sering pula disertai dengan gejala menyerupai preeklampsia seperti nyeri kepala, gangguan penglihatan dan lain-lain.

Lantas, bagaimana memastikan seseorang sedang hamil anggur atau tidak? Adanya hamil anggur harus dicurigai bila ada wanita usia subur dengan amenore (terlambat haid), perdarahan pervaginam, uterus/rahim yang lebih besar dari tuanya kehamilan dan tidak ditemukan tanda kehamilan pasti. Artinya, dari pemeriksaan melalui perabaan tidak ditemukan adanya janin atau bagian tubuh janin dan detak jantung janin pun tidak terdengar.

Untuk memastikan hamil anggur atau tidak, gejala-gejala tersebut harus didukung dengan pemeriksaan laboratorium, yaitu pemeriksaan terhadap kadar hormon (HCG/Humas Chorionic Gonadotropin) dalam darah dan urin, dimana akan terdapat peninggian kadar hormon tersebut. Bila belum jelas, dapat dilakukan pemeriksaan foto abdomen, biopsi transplasental dan pemeriksaan dengan sonde uterus yang diputar (perasat Hanifa Wikjnjosastro atau Acosta Sisson).

Di samping itu, bisa juga dengan cara melakukan pemeriksaan USG (ultrasonografi), dimana kasus ini menunjukkan gambar berupa badai salju (snow flake pattern) atau sarang tawon tanpa disertai adanya janin.

Diagnosis yang paling tepat adalah bila dilihat gelembung mola-nya, baik melalui ekspulsi spontan maupun biopsi pasca perasat Hanifa Wiknjosastro atau Acosta Sisson. Akan lebih tepat bila dapat mendiagnosis sebelum gelembung mola keluar. Karena, bila ditunggu sampai gelembung mola keluar biasanya sudah terlambat karena pengeluaran gelembung umumnya disertai perdarahan yang banyak dan keadaan umum pasien menurun.